Sabtu, 27 Desember 2008

Teknologi Baru Lem Reversibel

Peneliti dari Inggris dan Jerman telah membuat sebuah sistem adhesi (perlekatan) terbaru yang reversibel, dimana dua permukaan akan saling menempel atau terpisah tergantung pada pH yang bekerja.

Mark Geoghegan dari Universitas Sheffield, Inggris, dan rekan-rekannya membuat sebuah "sikat" polimer dengan polibasa poli[2-(dimetil amino)etil metakrilat] sebagai "bulu sikat" dan permukaan silikon sebagai "gagang sikat". Mereka memasukkan sikat ini ke dalam sebuah gel yang mengandung poli(asam metakrilat), dimana rantai-rantai polimernya terikat silang secara tiga dimensi.

Pada kisaran pH netral atau sedikit asam, gugus-gugus asam dari gel membawa muatan negatif sedangkan gugus-gugus basa dari "bulu" sikat bermuatan positif. Pada kondisi-kondisi ini, ada gaya tarik elektrostatik yang kuat diantara kedua gugus dan sikat dan gel menempel begitu kuat.

Jika pH larutan berkurang sampai sekitar 1, gugus basa kehilangan muatannya dan permukaan ini terlepas tanpa ada kerusakan. Yang lebih penting lagi, proses ini reversibel. Geoghegan belum dapat memikirkan aplikasi langsung untuk penemuan ini, tetapi dia yakin bahwa temuan ini akan bermanfaat. "Hal penting bagi pengaplikasian temuan ini adalah ketika anda mulai berbicara tentang penataan yang sifatnya reversibel dalam sebuah lingkungan molekuler. Anda menginginkan sesuatu yang akan merespon secara otomatis terhadap lingkungannya dan memiliki mekanisme pengaturan otomatis," kata Geoghegan ke Chemistry World. "Saya melihat jenis teknologi ini akan menjadi bagian penting dari konsep perlengkapan molekuler untuk nanoteknologi halus - perkembangan alat-alat nanoteknologi yang bisa memediasi fenomena makroskopis. Dalam hal ini adhesi (perlekatan). Saya menyerahkan masalah ini kepada para ahli teknik rekayasa untuk memikirkan bagaimana temuan ini bisa diterapkan dalam sebuah alat, meskipun sebenarnya teknologi ini sangat sederhana sehingga saya tidak yakin bahwa temuan ini tidak akan berguna." Geoghegan sekarang ini sedang mencoba menentukan secara lebih rinci sifat-sifat gaya tarik yang terlibat dalam perlekatan tersebut, yang kelihatannya juga melibatkan ikatan hidrogen.

Bi-min Zhang Newby, seorang ilmuwan permukaan di Universitas Akron, Amerika Serikat, mengatakan bahwa penelitian ini "menarik karena menunjukkan perlekatan yang reversibel dari polielektrolit dengan hanya mengubah pH larutan." Dia menambahkan, "yang lebih penting lagi, penelitian ini signifikan secara ilmiah karena merupakan penelitian pertama yang mencoba menghitung besarnya kekuatan perlekatan dan menentukan asal-usul perlekatan dari material-material yang cocok, dalam hal ini, polielektrolit."

(dikutip dari: Soetrisno, http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=165)

Tidak ada komentar: