
Genevieve Bourg-Heckley, dari Universite Pierre and Marie Curie, Paris, dan rekan-rekannya mengukur spektra fluoresensi dari sel normal dan dua tipe sel kanker ganas yang terdapat dalam esofagus.
"Sebelumnya kami telah menemukan bahwa autofluoresensi imbas sinar dekat-UV menunjukkan perbedaan yang signifikan (menurut statistik) antara jaringan esofageal yang sehat dan berkanker," kata Bourg-Heckley, "tetapi spektra jaringan ini diperumit oleh emisi-emisi yang timpang tindih dari kolagen dan molekul-molekul intraseluler yang terkait dengan metabolisme, seperti NAD(P)H dan flavin."
Bourg-Heckley mengamati apakah autofluoresensi seluler memegang peranan dalam perbedaan spektra yang diamati antara jaringan normal dan jaringan tumor, dan apakah ini terkait dengan perubahan-perubahan metabolisme yang ditimbulkan oleh pembentukan sel kanker.
Penggunaan sel ketimbang jaringan memungkinkan mereka mengisolasi kontribusi fluoresensi intraseluler dalam spektra jaringan. Tim ini menemukan bahwa sel-sel kanker ganas memiliki intensitas fluoresensi yang jauh lebih tinggi, yang bisa dikaitkan dengan lebih tingginya jumlah penanda koenzim NAD(P)H dalam sel-sel ini.
Penelitian ini penting, menurut Anna Cleta Croce, dari Istituto di Genetica Molecolare, Pavia, Italia, karena menunjukkan potensi dari spektroskopi autofluoresensi untuk penentuan keadaan metabolik populasi sel," kata dia.
"Pengapliaksian prosedur analisis spektra yang sesuai dapat menjadikan teknik ini sebagai sebuah metode pemeriksaan yang handal untuk mendapatkan informasi tentang komponen-komponen sel, dimana kelebihannya adalah pengamatan sel-sel hidup secara real-time dan langsung pada tempatnya," tambah Croce.
Tim Bourg-Heckly berencana meneliti apa yang menyebabkan peningkatan NAD(P)H ini ketika sel-sel normal berubah menjadi sel-sel abnormal, dan meneliti molekul-molekul intraseluler lainnya dengan cara yang sama.
Spektra seluler ini juga akan menjadi spektra acuan yang bermanfaat pada saat memodelkan fluoresensi jaringan, kata Bourg-Heckly, sehingga akan menjadikan spektroskopi fluoresensi sebagai sebuah alat diagnostik untuk mendeteksi pertumbuhan kanker dan pra-kaner secara dini langsung pada tempat sel yang bersangkutan.
Disadur dari: http://www.rsc.org/chemistryworld/
(dikutip dari: Soetrisno, http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=226)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar