Sabtu, 27 Desember 2008

Nano Balon yang Sempurna

Penyimpan kedap udara tidak selalu kedap udara. Sebagaimana semua anak akan menemukan sehari setelah pesta ulang tahun, bahkan gas dalam balon helium yang diikat ketat tetap bocor setelah beberapa jam. Sekarang para ilmuwan telah menemukan medium penghalang yang sangat efisien yang tidak membiarkan apapun keluar ataupun masuk.

Sebagaimana dijelaskan dalam edisi terbaru jurnal applied physics letters, material pembungkus baru ini terbuat dari graphene, bahan karbon alami setebal satu lapisan atom.

Jenis karbon sejenis, graphite, digunakan pada pensil. Dalam ukuran mikroskopis, graphite terdiri atas milyaran lapisan dua-dimensi atom karbon. Fakta bahwa lapisan-lapisan ini terikat dengan longgar yang menjadikan graphite sebagai pelumas yang baik. Graphene adalah hasil dari pengambilan satu lapisan dari graphite. Jumlah karbon yang sangat kecil ini hampir tidak terlihat, sehingga graphene baru ditemukan beberapa tahun yang lalu.

Oleh karena karakter graphene yang unik − salah satunya adalah electron dapat melewatinya tanpa kehilangan banyak energi − graphene menjadi topic yang menarik di antara fisikawan. Salah satu karater graphene yang mengagumkan adalah kekuatan mekanisnya, yang cukup mengejutkan mengingat tebalnya yang sangat tipis.

Percobaan di laboratorium dan simulasi dalam komputer menunjukkan bahwa lapisan graphene dapat menahan tekanan tinggi dan dapat digunakan sebagai penyimpan yang ideal. Fisikawan dari Francois Peeters di University of Antwerp, Belgium, telah melakukan penelitian tentang bagaimana lapisan graphene dapat menyimpan gas dalam balon ukuran kecil. Jikalau ada atom yang dapat keluar dari penyimpan ukuran nano maka itu adalah helium. Sebagai salah satu gas mulia, helium adalah bahan inert dan dapat keluar melewati penutup ukuran nano apapun. Tapi, menurut peneliti Antwerp, Ortwin Leenaerts, helium tidak dapat keluar dari penyimpan graphene.

Percobaan di Cornell di laboratorium Harold Craighead, dengan selapis graphene yang direntangkan di atas sebotol penyimpan gas berukuran kecil, menunjukkan bahwa gas, bahkan yang bertekanan tinggi, tetap tersimpan (diterbitkan di jurnal Nano Letters).

Leenaerts berkata bahwa graphene, selain karater elektriknya, dapat digunakan pada sejumlah produk nano teknologi. Sebagai contoh adalah sensor tekanan berukuran kecil: tergantung dari tekanan dari gas dalam botol kecil, "stopper" graphene pada botol semacam ini akan bervibrasi pada frekuensi tertentu. Sebuah signal elektrik dapat dikirim, membuat graphene untuk berfungsi sebagai antenna radio kecil. Graphene bahkan dapat digunakan sebagai membran buatan. Graphene yang dibentuk dalam kapsul ukuran nano, hampir seperti sel buatan, dapat menyimpan obat yang dapat dilepaskan ke tubuh dalam waktu tertentu.

Sumber:

American Institute Of Physics (2008, November 25). The Perfect Nanoballoon: How Ultrathin "Graphene" Carbon Sheets Keep Everything Inside. ScienceDaily. Retrieved November 26, 2008, from http://www.sciencedaily.com

(dikutip dari: Amsal Sihombing, http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=234)

Tidak ada komentar: