Sabtu, 22 November 2008

Penangkapan Hidroksimetilena dalam Matriks Argon Padat

Dalam sebuah perkembangan fundamental yang penting, pemburu molekul telah menambahkan satu lagi ke dalam daftar molekul yang telah berhasil diisolasi diantara sekian banyak koleksi senyawa efemeral yang telah ada. Untuk pertama kalinya, para kimiawan telah berhasil untuk menangkap dan mempelajari singlet karbena hidroksimetilen yang 'licin'. (Nature 2008, 453, 906).

Perburuan terhadap hidroksimetilen, atau HCOH, telah menjadi perburuan yang membingungkan. Studi teoritis mengindikasikan bahwa molekul ini cukup stabil untuk diisolasi, namun hingga kini semua usaha untuk menangkap karbena mengalami kegagalan.

Untuk menyingkirkan karbena yang lain, para peneliti yang dikepalai oleh Peter R. Schreiner dari Justus Liebig University, Jerman dan Wesley D. Allen dari Univeristy of Georgia, pertama-tama memanaskan asam glioksalat dalam kondisi vakum tinggi. Didalam kondisiini, asam glioksalat mengeliminasi CO2 untuk menghasilkan HCOH, dimana para kimiawan kemudian memerangkapnya dalam sebuah matriks argon padat pada temperatur 11 K.

Hidroksimetilen tidak berada dalam fasa yang mampu diisolasi dalam waktu yang lama. karben akan mengatur dirinya sendiri untuk menjadi formaldehida dengan waktu paruh selama dua jam. Manuver ini mengejutkan para peneliti karena pada suhu 11 K tidak ada energi termal yang cukup untuk HCOH mengatasi rintangan tinggi dari reaksi pengaturan kembali. Pada akhirnya, tim ini menyimpulkan bahwa hidrogen hidroksil memotong rintangan ini melalui pembuatan terowongan kuantum.

Dalam sebuah wawancara yang menertai laporan penelitian ini, Markku Rasanen dari University of Helsinki, Finlandia mencatat bahwa penemuan ini 'akan mampu memberikan sinar baru terhadap sisi kimia dari senyawa-senyawa yang menarik ini, dan bahkan mampu menunjukkan jalan menuju penemuan reaksi-reaksi baru'.

(dikutip dari: Tomi Rustamiaji, http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=177)

Tidak ada komentar: