Air yang dihisap pertama-tama melewati sebuah filter dengan jarak jalinan 100-mikrometer, kemudian melalui sebuah saringan 15-mikrometer. Air selanjutnya melewati sebuah ruang yang berisi manik-manik berlapis iodin, yang membunuh bakteri yang tersisa. Kemudian air melewati sebuah ruang kosong, dan terakhir melewati karbon aktif, yang menghilangkan rasa iodida dan bakteri yang berukuran sedang. Semua proses ini dilakukan hanya dengan menghisap secara reguler, tidak beda jauh ketika menggunakan pipet minuman konvensional sehari-hari. Sedotan ini dapat menyaring hingga 700 liter air sebelum harus diganti.
Alat ini tidak memiliki bagian-bagian yang dapat dilepas, tidak menggunakan listrik dan tidak memerlukan perawatan. Ini menjadikannya sebagai sebuah cara menyaring air yang sederhana dan terjamin yang bisa digunakan siapapun di dunia ini. Satu-satunya persyaratan yang diperlukan adalah kemampuan untuk menghisap. Bahkan anak kecil dan bayi bisa diselamatkan dengan menggunakan LifeStraw. Penyakit seperti difteria, kolera dan diare yang disebabkan oleh bakteri umum akan dicegah dengan penggunaan LifeStraw.
Inovasi-inovasi yang diberikan oleh LifeStraw sangat mengesankan sehingga disebut sebagai salah satu temuan terbesar di 2005 oleh Time Magazine dan memenangkan Index Award untuk inovasi di bidang desain yang akan secara signifikan memperbaiki hidup manusia. Biaya yang murah dan imbas langsung yang bisa dimiliki oleh LifeStraw ketika mencapai orang-orang yang membutuhkan akan menjadikan alat ini sebagai alat yang sempurna untuk para kelompok-kelompok amal di dunia. Dengan dikombinasikan dengan dengan upaya-upaya baru untuk menyediakan sumur dan waduk-waduk bagi masyarakat, LifeStraw bisa memberikan kontribusi langsung yang signifikan bagi krisis air global yang kita hadapi dengan mewujudkan Tujuan Pembangunan Milenium yakni mengurangi setengah jumlah orang yang tidak memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum yang aman pada tahun 2015. LifeStraw juga bisa menjadi cara yang jitu untuk mengatasi kebutuhan mendesak akan air oleh para korban bencana alam seperti angin badai, gempa bumi dan lain-lain. (dikutip dari Soetrisno, http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=201)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar